Kemasan pada sebuah produk tentu sudah banyak bentuknya. Ada yang kecil dan besar, tujuannya adalah untuk memberi perlindungan pada barang di dalamnya agar tidak terjadi kerusakan. Bagi barang ukuran besar, akan memakai pembungkus bernama secondary packaging.
Pengertian Secondary Packaging
Secondary packaging adalah kemasan yang bermanfaat sebagai alat bungkus primary packaging atau memiliki ukuran lebih besar. Memuat beberapa produk di dalamnya agar tampilan lebih praktis dan juga mudah.
Primary packaging sendiri biasanya berupa produk yang bersentuhan secara langsung pada kemasan. Misalnya, botol, amplop, spray, kaleng, pembungkus makanan, dan masih banyak lainnya. Anda tidak perlu membungkusnya satu persatu jika konsumen membeli lebih dari satu.
Menggunakan jenis kemasan ini akan membantu konsumen maupun produsen untuk memasarkan produknya. Hal ini bisa bermanfaat sebab tidak memakai lebih dari satu pembungkus. Anda bisa meletakkan lebih dari satu primary packaging di dalamnya.
Fungsi Secondary Packaging
Fungsi dari setiap jenis kemasan tentu berbeda-beda. Salah satunya pada secondary ini, biasanya bermanfaat sebagai alat bungkus produk primary agar bisa menjadi satu. Tidak memakai banyak tempat dan meminimalisir terjadinya limbah.
Selain itu, bisa membawa beberapa produk sekaligus. Misalnya, pedagang kaki lima mengikat beberapa jenis minuman dalam satu kantong plastik. Itu merupakan salah satu contoh dari kemasan secondary ini.
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa fungsi utama dari sebuah kemasan adalah untuk melindungi produk di dalamnya. Menjaganya dari segala jenis kerusakan yang mungkin terjadi ketika proses pendistribusian atau lainnya.
Macam Secondary Packaging untuk Kosmetik
Sebenarnya ada banyak macam dari jenis kemasan ini tergantung pada tingkat kreativitas seorang pebisnis. Bisa mengaplikasikan tampilan yang lebih unik, beda, dan nyentrik. Supaya konsumen lebih tertarik untuk membeli.
1. Shrink Wrap
Apakah Anda tahu jenis kemasan yang menyusut pada sebuah produk? Itu namanya shrink wrap. Namanya adalah plastik shrink film dan berfungsi sebagai segel pada produk atau label kemasan.
Berbahan plastik polimer yang cukup kuat dan bertahan lama. Bermanfaat untuk menambah kenyamanan pada produk ketika sudah sampai ke tangan konsumen. Menjaga citra perusahaan karena desainnya.
2. Kardus
Kemasan box memang sudah banyak dipakai oleh para pebisnis di Indonesia. Desainnya minimalis namun juga aesthetic jika ada tambah beberapa elemen di luarnya. Selain itu, membuat pola pada packaging kotak cukup mudah pengaplikasiannya.
Anda bisa memakai software yang ada di laptop. Biasanya, jenis kemasan bentuk kotak ini bermanfaat untuk produk kosmetik seperti scrub, sabun, bedak, blush on, dan masih banyak lainnya. Karena bentuknya pipih, sehingga cocok diletakkan di dalam jenis kemasan ini.
Bisa Pesan Secondary Packaging untuk Kosmetik di Kemasandus.com
Kemasandus.com tidak hanya menyediakan berbagai jenis desain kemasan pada produk. Namun, Anda bisa memilih banyak pola yang sesuai dengan keinginan atau produk serta usaha. Hasil penyesuaiannya didapat ketika sudah berkonsultasi.
Di web tersebut, juga tersedia jenis secondary kemasan yang bisa bernilai guna ketika ingin membungkus barang-barang primary dalam jumlah besar. Memberi Anda berbagai contoh desain atau bisa meminta langsung pola seperti apa yang sesuai keinginan.
Harganya cukup terjangkau dan masih ramah di kantong, jadi jangan khawatir untuk memesannya sekarang. Karena tersedia banyak fitur serta layanan di dalam website tersebut, kunjungilah supaya mendapat penjelasan secara detail.
Demikianlah penjelasan tentang secondary packaging untuk produk berukuran besar dan alat bungkus primary packaging. Pengaplikasian kemasan secara rapi agar tidak ada damage ketika sudah sampai di tangan konsumen.
Baca juga :
Sumber:
Ardie, 2020. Ketahui Perbedaan Jenis-Jenis Kemasan, Jangan Sampai Salah!. Diakses pada 25 Januari 2022
Sahl, 2019. Macam Macam Jenis Kemasan Produk Kosmetik. Diakses pada 25 Januari 2022
Zakiah, 2020. Kemasan, Jenis, dan Fungsi Pentingnya yang Harus Anda Ketahui. Diakses pada 25 Januari 2022
